Inflasi Jadi Momok Saham-saham Sektor ini Bakal Diuntungkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi kini menjadi kekhawatiran baru bagi perekonomian global. Pasalnya di negara barat kenaikan harga komoditas tersebut sudah sangat tinggi di tengah krisis energi dan ada kekhawatiran inflasi akan lepas kendali dan menjangkau Indonesia.

Salah satu potensinya terlihat dari harga batu bara yang kian melambung tinggi. Kenaikan itu menyebabkan harga produksi untuk industri kian tinggi dan bisa jadi membuat harga produk di hilir ikut melambung.

Lantas, saat kekhawatiran inflasi naik seperti ini, saham dari sektor apa yang diuntungkan di pasar modal?

Melihat ini, Analis Riset PT MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai saham sektor konsumer masih diuntungkan.

"Ketika terjadi inflasi di mana harga [komoditas] naik luar biasa tinggi, sektor konsumer diunggulkan. Ketika harga bahan baku juga mungkin naik dari operasional, di mana biaya-biaya naik, sehingga emiten bisa menaikkan harga jualnya, yang akan dibebankan ke konsumen," kata Analis Riset PT MNC Sekuritas Aqil Triyadi dalam Investime CNBC Indonesia, baru-baru ini.

Saat harga jual produk emiten itu bisa dinaikkan, maka selisih dari keuntungan berpotensi lebih besar.

Namun, di sisi lain, inflasi bisa jadi membuat sebagian masyarakat tidak bisa menjangkau produk-produk si emiten tersebut karena harga jual tinggi. Apalagi saat ini daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih.

"Hal itu akan berdampak pada demand masyarakat, ketika tidak terjangkau di masa pandemi, ini jadi hal yang pro kontra, ketika ada inflasi sehingga konsumer diuntungkan bisa merugikan," jelas Aqil.

Saham konsumer saat ini sudah mulai merangkak naik. Adapun di Oktober ini indeks sektor barang konsumer non-siklikal terkerek naik 1,75% di awal-awal Oktober.

Menjelang akhir tahun, sektor ini dinilai menjadi salah satu yang paling diperhitungkan. Namun ada harapan inflasi yang terjadi tidak begitu besar.

"Pertanyaannya purchasing power dari masyarakat, ketika inflasi tinggi justru bisa jadi tidak mampu. Jadi diharapkan nggak terjadi inflasi yang naiknya signifikan, semoga pemerintah bisa kontrol," sebut Aqil.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Bagikan Artikel ini