Dubes China untuk Australia Disebut Tinggalkan Canberra

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan duta besar China di Canberra, Cheng Jingye, meninggalkan negara itu. Kepergian Jingye disebut setelah masa jabatannya berakhir di tengah hubungan kedua negara yang memburuk.

Jingye menjadi Dubes pada tahun 2016 saat ketegangan meningkat antara Australia-China. Ia angkat kaki dari kantor di Canberra usai masa jabatan dia berakhir.

"Saya berbicara dengan Duta Besar China beberapa waktu lalu, kantor saya berbicara dengannya pekan lalu sebelum keberangkatannya yang sebentar lagi," kata Payne, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/10).


Payne mengatakan China masih memproses untuk menunjuk utusan barunya menggantikan Jingye. Ia berharap utusan Beijing bisa segera dikirim ke negara tersebut.

Hubungan antar China dan Australia meregang sejak 2018, saat Canberra melarang jaringan broadband 5G Huawei yang baru lahir.

Namun, hubungan keduanya kembali dingin ketika Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi virus corona, yang pertama kali dilaporkan di China pada 2019 lalu.

China kemudian menanggapi dengan mengenakan tarif untuk sejumlah komoditas Australia, termasuk anggur dan jelai, impor terbatas daging sapi, batu bara, dan anggur Australia.

Langkah itu disebut sebagai "pemaksaan ekonomi" oleh Amerika Serikat.

Hubungan mereka tak kunjung baik, usai Australia menyetujui kesepakatan trilateral AUKUS, yang akan membangun 8 kapal selam bertenaga nuklir. China geram terhadap kesepakatan tersebut.

Sejumlah pihak mengatakan AUKUS adalah upaya untuk mengimbangi kekuatan China di kawasan indo-pasifik.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Belum ada Komentar untuk "Dubes China untuk Australia Disebut Tinggalkan Canberra"

Posting Komentar