Rolls-Royce Motor Cars Paparkan Perjalanan Elektrifikasi Produk Termasuk 103EX

Suara.com - Perusahaan mobil supermewah dengan fasilitas bespoke atau dibuat berdasar pesanan, Rolls-Royce Motor Cars memberikan pernyataan tentang produk bertenaga listrik murni. Yaitu kategori Battery Electric Vehicle (BEV).

Dikutip dari rilis resmi Rolls-Royce Motor Cars sebagaimana diterima Suara.com, pada April 1900 salah satu pendiri brand ini, yaitu The Honorary Charles Stewart Rolls telah meramalkan elektrifikasi produk otomotif.

"Setelah melaju 120 tahun kemudian, saya menyatakan kepada publik, bahwa kami akan menyuguhkan Rolls Royce bertenaha listrik murni ke pasar," papar Torsten Müller-Ötvös, Chief Executive Officer (CEO), Rolls-Royce Motor Cars.

Mobil listrik Phantom EE (102EX) [Rolls-Royce Motor Cars].Mobil listrik Phantom EE (102EX) [Rolls-Royce Motor Cars].

"Kami memulai upaya bersejarah untuk menciptakan mobil super mewah pertama bertenaga listrik. Situasi ini terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang, melalui keterampilan, keahlian, visi, juga dedikasi yang luar biasa dari para insinyur, desainer, dan spesialis kami di Home of Rolls-Royce," lanjutnya.

Baca Juga: Asal Indonesia, Irene Nikkein Jabat Direktur Regional Rolls-Royce Asia Pasifik

"Saat kami mengumumkan masa depan listrik baru di Rolls-Royce, dengan segala kerendahan hati saya berbagi kisah inspiratif mereka, yang belum pernah diceritakan di tempat lain sebelumnya, serta memberikan cahaya baru sekaligus menarik bagi perusahaan kami," kata Torsten Müller-Ötvös.

Dalam kesempatan ini, ia menyebutkan Rolls-Royce akan menjalankan strategi elektrifikasinya dalam tiga statemen, yaitu:

  • Perusahaan akan memperkenalkan mobil serba listrik pada dekade ini (2020 â€" 2030)
  • Sasaran pembuatan produksi adalah Battery Electric Vehicle, bukan hybrid atau apapun selain tenaga listrik murni.
  • Produk akan diluncurkan di saat tepat dan setiap elemen memenuhi standar teknis, estetika, dan kinerja Rolls-Royce.
  • Alasan tentang pembuatan mobil listrik untuk brand super mewah ini adalah sudut pandang bahwa mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE) bukanlah satu-satunya alat penggerak kendaraan di awal abad ke-20.

    Dan uniknya pula, baik Sir Henry Royce maupun The Honorary Charles Stewart Rolls sejak awal terjun ke duni otomotif usdah banyak bersinggungan dengan tenaga listrik untuk mobil.

    Sir Henry Royce di 1881 sudah bergabung dengan Electric Light & Power Generating Company (EL&PG) di Southwark. Pindah ke anak perusahaan baru EL&PG, Lancashire Maxim-Weston Electric Co. Ltd, sebagai Chief Electrician.

    Baca Juga: Rolls-Royce Cullinan Jemput Bebek Mallard Tanpa Induk untuk Tinggal di Lokasi Seru

    Perusahaan barunya, F H Royce & Co, awalnya membuat peralatan listrik kecil seperti bel pintu, lampu, sekering, dan sakelar. Bisnis ini berkembang pesat, dan segera memproduksi perangkat yang lebih besar dan lebih kompleks termasuk dinamo, motor listrik, dan derek. Pada tahun 1902, Royce memasok motor listrik untuk Pritchett & Gold, pembuat baterai yang berbasis di London yang telah melakukan diversifikasi ke pembuatan mobil listrik.

    Senada adalah Charles Stewart Rolls, yang sejak usia sembilan tahun sudah memasang bel listrik di kediaman orangtuanya. Mengawasi pemasangan listrik di masa muda, hingga saat kuliah sebagai mahasiswa teknik di Cambridge, menjadi satu-satunya mahasiswa yang menggunakan mobil bertenaga listrik, produk Amerika Serikat bernama The Columbia Electric Carriage.

    Mobil ini diimpor ke Inggris oleh Paris Singer (pewaris dinasti mesin jahit) dan dijual sebagai mobil City & Suburban.

    Lantas Managing Director Rolls-Royce Ltd., saat Rolls-Royce memulai perusahaannya, Claude Johnson adalah sekretaris Automobile Club of Great Britain & Ireland dan bekerja di perusahaan Paris Singer's City & Suburban Electric Carriage.

    Kekinian, dengan semangat para pendiri tadi, Rolls-Royce Motor Cars melakukan penelitian dan pengembangan yang telah berlangsung di Home of Rolls-Royce di Goodwood, selama lebih dari satu dekade.

    Dan inilah produk mobil listrik Rolls-Royce Motor Cars di masa kini:

    Phantom EE (102EX) di 2011

  • Phantom Experimental Electric (EE) diberi nama kode 102EX, adalah mobil BEV yang beroperasi penuh dan legal di jalan raya.
  • Mesin bensin V12 6.75L dan girboks diganti baterai lithium-ion dan dua motor listrik yang dipasang di sub-frame belakang, terhubung ke transmisi kecepatan tunggal dengan diferensial terintegrasi.
  • Sistem ini memberikan output daya maksimum 290kW dan torsi 800Nm, dibandingkan dengan 338kW dan torsi maksimum 720Nm, yang dihasilkan pada 3.500rpm, untuk V12 Rolls-Royce Phantom.
  • VISION NEXT 100 (103EX) di 2016

  • Diluncurkan pada 2016, mobil konsep inovatif yang radikal ini ditetapkan untuk mendefinisikan visi mobilitas mewah jangka panjang dari Rolls-Royce.
  • Asisten virtual dan sopir yang didukung Artificial Intelligence (AI) menwarkan dukungan seru.
  • Interiornya megah, dibuat dari bahan langka dan eksklusif. Dan dengan ukuran dan skalanya - panjang 5,9 m dan tinggi 1,6 m.
  • Dibangun di atas platform ringan yang canggih dan ditenagai all-electric drive train, mobil ini adalah tunggangan swakemudi penuh.
  • Mobil konsep ini dibawa berpameran di berbagai belahan dunia sekitar tiga tahun dan pada 2019 kembali ke markas besar di Goodwood, West Sussex, Inggris, Britania Raya.
  • Belum ada Komentar untuk "Rolls-Royce Motor Cars Paparkan Perjalanan Elektrifikasi Produk Termasuk 103EX"

    Posting Komentar